PEDULI KESEHATAN PARU KITA
Oleh : dr. Rakhma Nur Aziza
Paru-paru merupakan sepasang organ tubuh yang terletak di rongga dada bagian atas, tepatnya di sisi kiri dan kanan. Paru-paru kanan terbagi atas tiga bagian atau disebut juga lobus, sedangkan paru-paru kiri hanya dua bagian saja.
Ada beragam fungsi paru-paru yang penting untuk menunjang kelangsungan hidup tubuh manusia, di antaranya fungsi paru-paru adalah:
1. MENDUKUNG SISTEM PERNAPASAN
Paru-paru merupakan salah satu organ pendukung sistem pernapasan. Proses kerja sistem pernapasan ini dimulai dari masuknya udara melalui hidung atau mulut. Selanjutnya, udara akan berpindah menuju tenggorokan hingga ke paru-paru.
2. MENDUKUNG PROSES PERTUKARAN OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA
Salah satu bagian dalam paru-paru, yaitu alveolus, berperan dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Oksigen yang berasal dari udara akan disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah, sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh saat Anda mengembuskan napas.
3. MELINDUNGI TUBUH DARI INFEKSI KUMAN
Fungsi paru-paru lainnya adalah melindungi tubuh dari kuman, misalnya bakteri dan virus. Hal ini dapat terjadi karena paru-paru menghasilkan lendir yang bisa menangkap partikel kuman di udara. Nantinya, kuman tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui batuk atau bersin.
4. MENYEIMBANGKAN pH DARAH
Pelepasan karbon dioksida dari paru-paru dapat menyeimbangkan kadar pH darah di dalam tubuh. Ini karena karbon dioksida bersifat asam, sehingga bisa menurunkan pH darah. Namun, jika jumlah karbon dioksida di dalam darah terlalu banyak, paru-paru akan meningkatkan ritme pernapasan menjadi lebih cepat. Dengan begitu, tingkat asam dan basa darah tetap seimbang.

GANGGUAN PADA PARU DAN SISTEM PERNAPASAN
Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, diperlukan energi yang didapat dari hasil metabolisme atau proses pembakaran dalam tubuh. Proses metabolisme memerlukan oksigen yang diambil oleh organ pernapasan. Apabila terjadi gangguan pernapasan, salah satunya dari paru-paru, maka aktivitas dan fungsi tubuh juga akan terganggu. Ciri-ciri paru-paru bermasalah sebenarnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya, tetapi ada beberapa gejala yang umum, yaitu:
1. SESAK NAPAS
Sesak napas merupakan kondisi saat seseorang merasa sulit bernapas yang ditandai dengan frekuensi napas lebih dari 25 kali per menit pada orang dewasa.Kondisi ini bisa terjadi saat ada penyempitan atau sumbatan pada saluran napas sehingga aliran udara dari dan ke paru-paru terganggu. Akibatnya, oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh jadi berkurang. Pada kondisi ini, salah satu respons tubuh adalah dengan meningkatkan frekuensi bernapas dengan harapan lebih banyak udara yang akan masuk. Sesak napas menjadi ciri-ciri paru-paru bermasalah yang paling sering membuat seseorang tidak nyaman dan menjadi alasan untuk memeriksakan diri ke dokter atau ke IGD. Beberapa penyakit paru yang sering menyebabkan sesak napas adalah asma, penyakit paru obstruktif (PPOK), pneumonia, hingga fibrosis.
2. BATUK DALAM WAKTU YANG LAMA
Batuk yang lama dan tindak kunjung mereda, apalagi disertai dengan munculnya dahak berwarna kekuningan atau kehijauan, bahkan darah, juga menjadi ciri-ciri paru-paru bermasalah. Salah satu penyakit paru yang bisa menyebabkan munculnya batuk lama hingga berdarah adalah tuberkulosis atau TBC. Biasanya selain batuk dan batuk berdarah, TBC juga disertai dengan adanya demam yang berlangsung lama, penurunan berat badan yang signifikan, dan pembesaran kelenjar getah bening di leher. Jika disebabkan oleh fibrosis paru, gejala yang dirasakan bisa berupa batuk yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 6 bulan. Penderitanya juga bisa merasa cepat lelah serta ujung jari tangan dan kaki menjadi kebiruan.
3. NAPAS BERBUNYI “NGIK” (MENGI)
Napas berbunyi “ngik” atau mengi merupakan ciri khas asma. Asma yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan paru-paru bermasalah dan menurunkan fungsi paru. Alasannya, penyempitan pada saluran napas akibat peradangan yang dipicu oleh zat atau kondisi tertentu, lama kelamaan akan merusak paru dan mengganggu aliran oksigen ke seluruh tubuh. Pada beberapa orang, mengi akan disertai dengan sesak napas dan nyeri dada. Selain pada asma, mengi juga dapat ditemukan pada kondisi penyakit paru lain berupa bronchitis, atau penyakit paru obstruksi kronik
4. NYERI DADA
Walau sering identik dengan penyakit jantung, nyeri dada juga bisa menjadi ciri-ciri paru-paru bermasalah. Pada beberapa kondisi yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan pembungkus paru (pleuritis), penumpukan nanah (abses) paru, atau paru-paru kolaps (atelektasis), nyeri dada juga bisa menjadi keluhan utama seseorang datang ke dokter. Pada pleuritis, nyeri dada kiri atau kanan yang terasa tajam dan menusuk, serta semakin memburuk ketika bersin, batuk, tertawa, atau bergerak, menjadi ciri khasnya. Sedangkan pada abses paru, gejalanya dapat berupa nyeri dada yang disertai batuk dengan dahak berbau busuk, demam, atau sesak napas. Jika paru-paru bermasalah disebabkan oleh atelektasis, ciri-cirinya akan muncul saat bagian paru yang rusak sudah cukup luas dan tubuh kekurangan oksigen. Biasanya selain nyeri dada kiri atau kanan, akan muncul denyut jantung yang cepat, napas cepat dan dangkal, bibir dan kulit tampak membiru (sianosis), dan batuk.
5. BIBIR DAN KULIT TAMPAK MEMBIRU
Saat darah dan tubuh mulai kekurangan oksigen, selain gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, bibir dan kulit akan tampak membiru. Istilah lain untuk kondisi membirunya bibir dan kulit ini adalah sianosis. Hal ini termasuk menjadi ciri-ciri paru-paru bermasalah yang sudah cukup berat atau sudah berlangsung lama. Secara umum, gangguan pada pernapasan dibedakan menjadi 2, gangguan restriksi (kelainan paru, kelainan tulang, kelainan otot, dan kelainan diagframa) dan gangguan obstruksi (penyakit asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan tumor saluran napas).
BEBERAPA PENYAKIT PARU DI SEKITAR KITA
1. INFEKSI PARU (PNEUMONIA)
Pneumonia merupakan salah satu jenis ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut berupa meradangnya kantung udara dalam paru-paru (alveolus) yang berfungsi dalam pertukaran gas dalam paru.
Pneumonia sering disebut paru-paru basah karena penyakit ini membuat kantung udara dalam organ tersebut dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyebab penyakit paru-paru satu ini yaitu infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Beberapa gejala penyakit paru-paru basah di antaranya yaitu:
- Sering mengalami batuk dan disertai munculnya lendir kuning, hijau, atau bahkan berdarah
- Sesak napas
- Nyeri di bagian dada
- Demam
Pneumonia yang umum terjadi adalah pneumonia akibat bakteri. Namun, beberapa waktu lalu kita menghadapi suatu wabah atau pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu COVID-19. Infeksi paru merupakan kondisi yang memiliki risiko tinggi untuk menular ke orang lain melalui percikan air liur (droplet) penderitanya. Karena itu, sangat dianjurkan untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit guna meminimalkan risiko terjadinya infeksi pada paru-paru.
2. TUBERKULOSIS PARU
Tuberkulosis paru merupakan salah satu jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri khusus Mycobacterium tuberculosis. Indonesia saat ini berada di posisi kedua dengan jumlah penderita TB terbanyak di dunia, dengan angka kematian yang cukup tinggi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung. TB Paru ditularkan melalui percikan air liur (droplet penderita) yang menyebar saat bicara, batuk, dan bersin.
Gejala TB paru:
- Batuk terus-menerus (berdahak maupun tidak berdahak) lebih dari 2 minggu
- Gejala lainnya adalah demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Berat badan menurun
- Ketika batuk terkadang dahak bercampur darah
- Nafsu makan menurun
- Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan
TB Paru dapat diobati dan gratis. Penanggulangan TB Paru merupakan salah satu program Kesehatan pemerintah.
3. ASMA
Asma adalah suatu penyakit berupa inflamasi atau peradangan kronis yang memengaruhi fungsi pernapasan. Asma bronkial terjadi karena adanya hiperaktivitas bronkus akibat peradangan kronis pada saluran pernapasan, sehingga penderita mengalami gejala episodik, seperti sesak napas, mengi, rasa berat di dada, dan batuk (terutama di malam hari).
Pada dasarnya, penyakit asma tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya bisa dikontrol melalui obat-obatan sehingga penderita bisa menjalani aktivitasnya dengan normal. Selain itu, gejala episodik asma juga bisa berubah-ubah seiring waktu.
Penyebab atau pencetus asma :
- Polusi udara, seperti asap industri maupun asap dari kendaraan.
- Perubahan cuaca atau suhu yang terjadi secara ekstrem.
- Paparan zat atau partikel asing, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, pasir, dan lain-lain.
- Stres dan kecemasan yang berlebihan.
- Asap rokok, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif.
- Parfum atau wewangian.
- Refluks asam lambung (GERD).
- Infeksi saluran pernapasan, seperti pilek/flu dan pneumonia.
- Bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman, misalnya bahan penyedap, pewarna, dan pengawet.
- Obat-obatan, seperti aspirin, beta blocker, ibuprofen, dan sejenisnya.
- Kondisi lain yang dapat memicu terjadinya asma bronkial adalah: Asma yang dipicu oleh pekerjaan tertentu, ketika aktivitas tertentu, alergi, atau asma nokturnal
4. PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Penyakit ini ditandai dengan adanya perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversible (aliran udara melambat akibat penyempitan saluran pernapasan yang tidak bisa kembali normal). Perlambatan Aliran udara umumnya bersifat progresif dan berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal terhadap partikel atau gas iritan.
Seseorang dengan PPOK ringan dapat tanpa keluhan atau gejala. Hal ini berbahaya karena apabila faktor risikonya tidak dihindari maka penyakit ini akan semakin progresif. PPOK dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Sesak napas
- Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
- Sputum yang produktif (batuk berdahak) Pada PPOK eksaserbasi akut terdapat gejala yang bertambah parah seperti: bertambahnya sesak napas, kadang-kadang disertai mengi, bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak), sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna.
- Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi
Faktor risiko PPOK:
- Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.
- Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
- Hipereaktivitas bronkus
- Riwayat infeksi saluran napas bawah berulanG

DAMPAK BURUK ASAP ROKOK
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik. Dengan komponen utama:
- Nikotin, zat berbahaya penyebab kecanduan
- Tar, bersifat karsinogenik
- CO, menurunkan kandungan oksigen dalam darah.
Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah, disamping menyebabkan penurunan kesuburan, gangguan kehamilan, gangguan pertumbuhan janin (fisik dan IQ), gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, Asap Rokok Orang Lain (AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya, yang dalam hal ini menjadi perokok pasif. AROL adalah gabungan antara asap yang dikeluarkan oleh ujung rokok yang membara dan produk tembakau lainnya serta asap yang dihembuskan oleh perokok. Tidak ada batas aman untuk AROL. Perokok pasif ini mempunyai risiko terkena penyakit kanker 30 % lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok, juga terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh asap rokok.

CARA MENJAGA KESEHATAN PARU
- Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Olahraga secara rutin, setidaknya 3 kali seminggu selama 30 menit
- Hentikan kebiasaan merokok
- Gunakan masker, terutama saat berada di luar ruangan, guna menghindari paparan polusi
- Lakukan vaksinasi untuk influenza, pneumonia, dan COVID-19
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala atau sesuai anjuran dokter
- Segera ke dokter jika terdapat gejala-gejala gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan
1 comment
Sangat mengedukasi